Selasa, 03 Januari 2017
Mengakui Kesalahan
Mengakui Kesalahan Pada Diri Sendiri
Kali
ini saya akan membahas tentang kesalahan yang pada diri sendiri. Semua orang
tentunya pasti berbuat kesalahan dan itu merupakan hal wajar. Namun bukan
berarti kewajaran ini dapat dibiarkan. Manusia pada dasarnya makhluk yang lemah
jadi untuk apa membohongi diri sendiri jika hati merasa bersedih dan menyesal
atas kesalahan yang dilakukan ? Nyatanya kita sendiripun merasa kegelisahan dan
ketidaknyamanan pada diri sendiri saat kesalahan itu hadir pada diri kita
sendiri.
Pribadi
yang keras dan keegoisan sudah pasti hanya akan menimbulkan hilangnya hubungan
yang harmonis hinga menciptakan perpecahan. Pada kasus ini hanya diri
sendirilah yang lebih paham dimana saat kita melakukan kesalahan. Melihat
hal-hal yang telah lalu juga pengalaman di belakang saya sendiripun juga
mempunyai kesalahan, terhadap orang yang lebih senior ataupun lebih junior dari
saya, bahkan terhadap diri saya sendiri yang saya lakukan secara sengaja maupun
secara tidak sengaja.
Disini
saya menyadari atas kebodohan yang telah saya lakukan itu hingga berdampak
terhadap pribadi saya sendiri dan mungkin sampai sekarang saya tidak bisa
memaafkan diri saya sendiri atas hal tersebut. Kesempatan memang telah berlalu,
tapi yang perlu dilakukan hanyalah berjalan maju dari masa lalu. Faktor yang
membuat saya bertahan dalam posisi keegoisan saya saat semua kesalahan itu
terjadi adalah rasanya ingin “diperhatikan”. Perasaan itu lah yang membuat saya
tenggelam dalam hipnotis kehidupan dan meninggalkan kesadaran diri saya
sendiri.
Semua
orang pasti menyimpan kesalahan dan memilih bungkam terhadap aibnya sendiri.
Terus bagaimana saya keluar jika semua kesalahan dan kebodohan yang telah saya
lakukan itu selalu menghantui saya ? “Saya ingin berubah, saya ingin melangkah
maju !” Begitulah pastinya yang terlintas pada pikiran semua orang, namun
pertanyaannya siapa yang akan menerima kita jika kita tahu bahwa kita telah
berusaha untuk tidak melakukan kesalahan yang sama ?
Pada
akhirnya hanya Allah tempat kita kembali, Dia yang Maha Melihat, Dia Maha
Mengetahui apa saja yang telah kita perbuat. Berbaliklah dan berdoalah, untuk
apa menghindar dihadapanNya ? Allah Maha Pengasih dan Maha Penyayang, maka
mohon ampunlah dari kesalahan yang sering kali kita sembunyikan. Dari situlah
saya mendapatkan keberanian dan mulai melangkah maju untuk coba terus
memperbaiki diri atas kesalahan yang telah terjadi.
Perlahan
dengan keyakinan bahwa Allah selalu bersama kita, lunakanlah hati dan
kesampingkan rasa egoisnya, inshaAllah selalu ada kesempatan bagi kita untuk
berubah dan keberanian untuk mempertanggung jawabkan atas kesalahan yang telah
dibuat. Kita tidak perlu untuk merasa ingin diterima, diperhatikan, dan
dimaafkan oleh orang lain saat kita mengakui kesalahan kita. Yakinlah bahwa
Allah telah melihat ketulusan hati kita, cukup Allah semata yang tahu atas
tindakan kita, bukankah itu lebih dari sekedar cukup ?
Berawal
dari situlah saya dedikasikan hidup saya hanya untuk Allah. Mengakui kesalahan
? Jujur saya sudah tidak merasa ragu bahkan sama sekali tidak merasa takut,
karena saya tahu Allah menyaksikan saya jadi apa daya jika saya menyembunyikan
kesalahan itu semua ? Penyesalan atas penyia-nyiaan dan kebodohan itu semua
telah berlalu dan saya tahu Allah Maha Pengampun dan saya yakin Allah menerima
perubahan saya, tidak peduli pendapat dan perasaan orang lain selama itu tidak
mengganggu hak orang lain dan selama Allah tetap bersama saya.
Kelebihan
yang kita peroleh jika kita telah mengetahui kesalahan kita sendiri yaitu
membuat kita semakin dewasa, membuat semakin bijak, dan yang paling utama
membuat kita merasa lega, bukankah begitu ? Lega, damai, tentram, tenang,
begitulah perasaan yang kita dapatkan. Jadi kembalilah pada hal yang benar
dengan dimulai dari mengakui kesalahan pada diri sendiri, jika hilang arah
kembalilah kepada Allah, karena bukan Allah yang membutuhkanmu tapi kamulah
yang membutuhkan Allah, yakinlah pasti kita akan menemukan jalannya segera
inshaAllah. Aamiin.
Langganan:
Postingan (Atom)